Masyarakat Keluhkan Pengerjaan Proyek “Box Culvert”
Rabu, 13 September 2017 | Dibaca 608 kali

(Analisa/sudirman) LAMBAN: Proyek “box culvert” di persimpangan empat jalan Sudirman dan T Umar yang dinilai pengerjaannya lamban, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat yang melintas di kawasan jalan tersebut, Senin (11/9).
Langsa, (Analisa). Masyarakat Kota Langsa mengeluhkan proyek box culvert saluran induk di Jalan Sudirman tepatnya Gampong (Desa) Paya Bujok Blang Pase, Kecamatan Langsa Kota, yang pengerjaannya lamban.
Akibat pengerjaan proyek yang lamban itu, akses jalan utama pusat perkotaan Langsa yang setiap harinya padat lalu lintas menjadi putus dan harus dialihkan ke jalan lain yang jaraknya jauh.
Pantauan di lapangan, Senin (11/9), tertulis di plang proyek pembangunan box culvert dikerjakan oleh CV Seupeng Jaya dengan sumber dana otonomi khusus (Otsus) 2017 senilai Rp693 juta.
Namun, sampai saat ini pengerjaan fisik pembangunannya diperkirakan baru berjalan 50 persen, dan akses jalan masih ditutup total.
Deni (37) warga Gampong Paya Bujok Beuramoe, Kecamatan Langsa Baroe yang setiap hari beraktivitas di wilayah perkotaan Langsa kepada Analisa, mengatakan, sebagai warga Kota Langsa sangat mendukung pembangunan box culvert saluran induk di Jalan Sudirman dimaksud, sebagai upaya pencegahan terjadinya banjir genangan saat musim hujan.
Namun dalam pengerjaan, seharusnya rekanan mempertimbangkan dampak akses publik agar tidak terganggu, karena proyek ini berada pada jalan dua jalur. Jalan protokol yang tiap harinya padat lalu lintas.
"Seharusnya pembangunan dilakukan bertahap, sehingga masyarakat tetap dapat mengakses jalan dimaksud untuk aktivitas rutin sehar-hari," ujarnya.
Dikatakan, bila pihak rekanan melakukan pengerjaannya sekaligus dan memotong badan jalan untuk box culvert secara keseluruhan, akses jalan akan putus dan lalu lintas harus dihentikan. Maka pengerjaan proyek dimaksud harus dipercepat pengerjaannya dan tidak harus menunggu batas waktu proyek.
Sementara itu, menyikapi pengerjaan proyek box culvert yang lamban, Ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM) Aceh Nasruddin, mengatakan, pihak rekanan yang mengerjakan proyek dimaksud secara tidak langsung telah menzalimi masyarakat Kota Langsa.
Menurutnya, akibat dari pengerjaan proyek yang memotong badan jalan sekaligus pada dua sisi jalan persimpangan empat tersebut, banyak warga harus memutar jauh untuk menuju tempat kerja.
Selain itu, akibat pemotongan ini juga merugikan pedagang, terutama pedagang kafe yang berada pada jalur jalan dimaksud yang menjadi sepi akibat pelanggan tidak bisa melintasi jalan dimaksud.
Kemudian, pada plang nama sudah disebutkan, bahwa proyek box culvert dimulai pada 5 Mei 2017 dan berakhir 1 Oktober 2017. Padahal, dengan waktu yang panjang seperti ini, seharusnya pihak rekanan dapat melakukan pengerjaannya secara bertahap, yakni memulai dengan jalur Jalan T Umar, setelah selesai baru dilanjutkan dengan posisi pada Jalan Sudirman, sehingga akses lalu lintas pada jalur ini tetap bisa dilalui oleh masyarakat.
“Namun, bila pihak rekanan melakukan pengerjaan proyek sekaligus dengan memotong total akses Jalan Sudirman dan T Umar ini, maka pengerjaannya harus dipercepat dan jangan mengacu pada limit waktu yang ada, supaya masyarakat tidak dirugikan,” tegasnya. (dir)
Terkini

Jumat, 22 Februari 2019