Fasilitas Modern Gaya Korut Akan Dibangun
Rabu, 13 November 2019 | Dibaca 575 kali
Semua Hotel di Gunung Kumgang Diminta Dihancurkan

Third Party/Reuters
GUNUNG Kumgang, bersama dengan zona industri Kaesong, merupakan dua proyek ekonomi utama antar-Korea dan simbol kerja sama antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel).
Menurut pemimpin Korut, Kim Jong-Un, Gunung Kumgang sebagai simbol hubungan Utara-Selatan adalah "gagasan keliru". Dia menggarisbawahi bahwa resor itu adalah wilayah Korut dan pariwisata di sana harus tidak berada di bawah kendali Korsel.
"Kami akan selalu menyambut rekan-rekan kami dari selatan jika mereka ingin datang ke Gunung Kumgang setelah dibangun dengan luar biasa sebagai tujuan wisata tingkat dunia," tambah Kim sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (23/10).
Warga Korsel diizinkan mengunjungi Gunung Kumgang mulai 1998 melalui laut dan dari 2003 melalui darat, dengan perusahaan Korsel seperti Hyundai Asan Corp berinvestasi di resor wisata itu.
Namun, Korsel menangguhkan kunjungan ke Gunung Kumgang pada 2008 setelah seorang tentara Korut menembak mati seorang turis Korsel yang telah tanpa sadar memasuki wilayah militer.
Fasilitas yang didanai Korsel tetap ada sejak saat itu tetapi tur dari Korsel belum dilanjutkan di tengah sanksi internasional yang berusaha memaksa Korut untuk menghentikan program senjata nuklirnya.
Seperti dilaporkan KCNA, Kim Jong-un mengkritik "kebijakan keliru para pendahulu" yang bergantung pada orang lain untuk mengembangkan tempat wisata itu, dan mengatakan Gunung Kumgang harus dijaga sebagai bagian dari daerah wisata lebih besar yang mencakup gunung dan daerah wisata pesisir Wonsan-Kalma. Wonsan-Kalma adalah proyek pengembangan besar yang didorong Kim setelah dia berkuasa.
Pemimpin Korut, Kim Jong-un mengatakan bahwa fasilitas Korsel di resor wisata Gunung Kumgang harus dihancurkan dan dibangun kembali dengan metode Korut yang modern.
Perjuangan dengan darah
Dia juga mengatakan harus meminta persetujuan dengan pihak berwenang Korea Selatan terkait penghancuran fasilitas tersebut.
Kim, sebagaimana dilaporkan media pemerintah Korut, menyebutkan kompleks wisata di Gunung Kumgang dibangun "seperti tenda bongkar-pasang di area terpapar bencana".
Resor wisata yang terletak di bagian timur Korea Utara itu dulunya disanjung sebagai simbol kerja sama antarKorea.
Namun, setelah berkunjung ke lokasi tersebut, Kim mengatakan akan lebih baik apabila kompleks wisata itu dikelola tanpa keterlibatan Seoul.
Sejumlah koresponden mencatat komentar Kim sejalan dengan propaganda Korut akhir-akhir ini yang menekankan pentingnya mengutamakan "kemandirian" guna bertahan hidup dan mencapai kesuksesan.
Resor Gunung Kumgang yang menyajikan pemandangan bagi para wisatawan dibangun pada 1990-an oleh perusahaan-perusahaan Korsel. Bangunan-bangunan di Gunung Kumgang terkesan kumuh dan tidak jelas tanpa karakter nasional sama sekali. Semua fasilitas Korsel yang tidak sedap dipandang mata.
Kantor berita KCNA merilis rangkaian foto kunjungan Kim Jong-un ke Gunung Kumgang.
Menurut Kim, salah kaprah jika ada yang menganggap resor itu sebagai simbol hubungan Utara-Selatan. Menurutnya, lokasi itu justru menyimbolkan ketergantungan.
"Gunung Kumgang adalah tanah kita yang diperoleh melalui perjuangan dengan darah. Bahkan tebing dan pohon di sini berkaitan dengan kedaulatan dan martabat kita," jelas Kim seperti dikutip KCNA.
Dalam rilisan foto KCNA, Kim terlihat menjelajahi gunung tertinggi di Korut, Gunung Paektu, dengan menunggang seekor kuda putih. Media pemerintah Korut senantiasa menggambarkan Kim Jong-un sebagai pemimpin kuat yang inspiratif. (telegraph.c/bbci/tst/es)
Terkini

Sabtu, 14 Desember 2019