Tiongkok Berhasil Kloning Monyet Gen Suntingan
Jumat, 8 Februari 2019 | Dibaca 52 kali
Bantu Riset Gangguan Tidur
KLONING merupakan suatu kata yang sangat sering kita dengar dan selalu menjadi bahan perdebatan di antara para peneliti. Pengertian kloning sendiri adalah suatu tindakan yang mengupayakan penggandaan suatu individu yang secara genetik persis sama karena sama-sama berasal dari satu induk, serta kloning sendiri secara susunan gen dan jumlahnya juga sama.
Kloning sendiri merupakan satu atau sejumlah organisme yang terbentuk melalui reproduksi aseksual, sehingga sudah pasti berasal dari satu induk yang sama. Kloning memiliki dua pengertian seperti kloning sel dan juga kloning gen, dimana kloning sel adalah sekelompok sel identik dengan sifat selnya. Sementara kloning gen adalah salinan gen yang identik dan direplikasi dari satu gen.
Kini tim ilmuwan asal Tiongkok baru saja mengumumkan keberhasilan mengkloning lima monyet dari satu hewan tunggal, monyet jenis makaka, yang direkayasa secara genetik.
Kloning ini dilakukan untuk membantu penelitian tentang kelainan "ritme sirkadian" , yang berhubungan dengan masalah gangguan tidur, depresi dan penyakit pikun..
Kloning binatang mamalia bukan hal yang baru. Ilmuwan Skotlandia pada 1996 berhasil melakukan kloning domba Dolly. Metode yang digunakan lebih 20 tahun silam adalah somatic cell nuclear transfer (SCNT).
Penelitian lanjutan
Baru pertama kali suatu pengembangbiakan klon dibuat dari gen-suntingan monyet untuk penelitian biomedis, lapor kantor Xinhua. Kloning-kloning tersebut lahir di institut ilmu syaraf di Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok di Shanghai.
Suatu gen-suntingan dari monyet dengan kecenderungan gangguan dipilih sebagai donor dan fibroblas-nya digunakan untuk membuat lima monyet kloning, lapor Xinhua, mengutip suatu jurnal National Science Review.
Menurut laporan Harian China Daily, kloning tersebut akan membuka jalan bagi penelitian lanjutan atas persoalan serupa pada manusia, yang menjadi masalah utama dalam urusan kesehatan mental.
Monyet-monyet kloning itu telah memperlihatkan tanda-tanda "kebiasaan buruk", termasuk dalam gangguan tidur, juga kegelisahan tingkat tinggi dan perilaku menyerupai skizofrenia", tulis harian tersebut. (bms/afp/es)
Terkini

Sabtu, 16 Februari 2019