Hakim Jamaluddin Diduga Dibunuh 'Orang Dekat'
Senin, 2 Desember 2019 | Dibaca 76 kali
Medan, (Analisa). Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto menduga kematian hakim sekaligus Humas Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin (55) karena dibunuh dan pelakunya ‘orang dekat’ korban.
"Dugaan dibunuh. Pelakunya bukan orang jauh, 'orang dekat' korban," ungkap jenderal bintang dua itu kepada wartawan di sela-sela jalan sehat sekaligus Peluncuran Bunda Foundation di Lapangan Merdeka Medan di Medan, Minggu (1/12).
Jamaluddin yang merupakanwarga Perumahan Royal Monaco Blok B, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor itu ditemukan tewas di dalam mobil Land Cruiser berpelat nomor BK 77 HD di areal kebun sawit di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang, Jumat (29/11) lalu.
Mayat korban ditemukan dengan kondisi tangan terikat dan duduk di bangku kedua tepatnya di belakang kursi sopir.
Sejak penemuan itu, unit reserse Polsek Kutalimbaru dan Tim Inafis serta Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan mengolah TKP dan mengembangkan serangkaian penyelidikan. Termasuk mengotopsi jasad korban di Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna menyimpulkan penyebab tewasnya sang hakim.
Selanjutnya jenazah korban dikebumikan di Nagan Raya. "Tunggu saja hasil penyidikan kepolisian. Ini masih dikembangkan," imbuhnya.
Mengenai maksud pernyataan "orang dekat" korban, apakah itu berarti keluarga atau kerabat, Kapoldasu menjawab, bisa saja keduanya. "Tunggu saja hasilnya (penyelidikan)," pungkasnya.
Dalam upaya menyingkap misteri di balik tewasnya Jamaluddin Kapoldasu juga menyebutkan saat ini tim forensik masih melakukan uji laboratorium terhadap cairan lambung korban.
"Masih kita uji cairan lambungnya apakah dia meninggal dalam kondisi berdaya atau tidak," kata Kapolda Agus Andrianto saat dijumpai di Centre Point Mall Medan, Minggu sore.
Periksa 4 Saksi
Sementara saat ini penyidik Sat Reskrim Polrestabes Medan telah melakukan pemeriksaan terhadap empat saksi.
"Ditreskrimum Polda Sumut, Sat Reskrim Polrestabes Medan dan Polsek Kutalimbaru sudah melaksanakan olah TKP. Kita juga telah melakukan pemeriksaan terhadap empat saksi," jelas Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Eko Hartanto dalam keterangannya, Minggu kemarin.
Kasus ini, lanjutnya sudah dilimpahkan penanganannya dari Polsek Kutalimbaru ke Polrestabes Medan. Pihaknya juga sudah mengamankan barang bukti guna kepentingan penyidikan. "Kita telah melakukan penyisiran CCTV di sekitar lokasi. Untuk barang bukti sudah kita kirim ke labfor," katanya.
Pernah Diteror OTK
Sementara itu, Zuraida Hanum (41), isteri mendiang Jamaluddin, mengakui sekitar tiga pekan sebelum suaminya ditemukan meninggal dunia, rumah mereka di Perumahan Royal Monaco Blok D No 22, Medan Johor, Sumut diteror oleh orang tidak dikenal (OTK)
"Waktu itu pagar pintu rumah kami dirusak orang tidak dikenal diduga ditabrak menggunakan mobil," kata Zuraida di Suka Makmue, Nagan Raya, Sabtu.
Sambil menahan haru, ia menceritakan kejadian itu sekira pukul 06.30 WIB saat semua anggota keluarga termasuk korban masih berada di dalam rumah dan bersiap memulai aktivitas. Akibat perusakan tersebut, pintu pagar rumahnya rusak parah sehingga tidak bisa dibuka sama sekali.
Namun, tindakan pelaku yang merusak pintu pagar rumah mereka tidak terekam kamera pengawas (CCTV) yang saat itu sedang rusak.
"Entah karena sengaja atau tidak, yang jelas pintu rumah kami terlihat sudah rusak. Namun tidak tahu siapa yang melakukannya, karena saat saya keluar dari rumah tidak ada orang di luar," ucap Zuraida menambahkan.
Ia juga menceritakan, selama ini sang suami tidak pernah memiliki musuh atau diteror oleh pihak yang diduga sedang dengan perkara yang ditangani suaminya di PN Medan.
Apalagi selama ini, sang suami tidak pernah mengeluh atau pun bercerita tentang kegiatan dan tidak pernah menceritakan apakah mengalami teror atau pun ancaman.
Bahkan pada hari kejadian, suaminya yang keluar rumah usai shalat subuh juga bergegas ke Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, untuk menjemput seorang teman. Cuma Zuraida mengaku tidak tahu siapa teman sang suami yang dijemput tersebut.
"Seperti biasa saya siapkan semua kebutuhan suami, mulai dari pakaian, berkas perkara dan semua kebutuhan. Semua berlalu biasa saja," katanya sambil menyeka air mata. (dgh/yy/Ant)
Terkini

Jumat, 13 Desember 2019