Banjir Besar Kembali Rendam Venice
Sabtu, 16 November 2019 | Dibaca 242 kali
Tiga Hari Setelah Pasang Tinggi

(Rtr/Manuel Silvestri) BANJIR: Warga Italia melintasi jalan yang terendam banjir di Venice, Italia, Jumat (15/11).
Venice, (Analisa). Air pasang sangat tinggi kembali menggenangi Venice, Jumat (15/11), sehingga mendorong walikota menutup Lapangan St Mark yang ikonik dan menyerukan donasi untuk memperbaiki kota laguna Italia persis tiga hari setelah kota itu dilanda banjir terburuknya dalam kurun waktu 50 tahun.
Pasang tinggi mencapai 1,54 meter di atas tingkat permukaan air laut sebelum Jumat siang, menggenangi sebagian besar pusat kota bersejarah.
Walikota Luigi Brugnaro mengatakan kepada wartawan terpaksa meminta polisi agar menutup Lapangan St Mark, yang tergenang air setinggi lutu. Bahkan setelah air mulai surut, para pekejra dengan memakai sepatu boot tinggi mulai menyingkirkan benda-benda yang digunakan publik untuk menyeberangi lapangan itu agar tidak basah.
Kota itu dilanda banjir terparah kedua rekor pada Selasa (12/11) ketika level air mencapai 1,87 meter di atas level air laut, sehingga mendorong pemerintah Italia mengumumkan keadaan darurat.
Kamis, pemerintah juga menyetujui pendanaan sebesar 20 juta euro untuk membantu Venice memperbaiki kerusakan paling mendesak. Lebih 80% kota, yang masuk jadi situs warisan dunia UNESCO, tenggelam ketika air pasang mencapai puncaknya.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte menyebutkan banjir tersebut sebagai pukulan bagi jantung negara itu. Pemerintah akan bertindak cepat untuk menyediakan dana dan sumber daya.
Conte menambahkan, pemerintah akan mempercepat pembangunan pertahanan struktural yang disebut proyek Mose. Proyek ini merupakan sistem penghalang hidraulik untuk mematikan laguna bila terjadi kenaikan permukaan laut dan badai.
Perdana Menteri itu mengatakan, saat kondisi darurat diumumkan pada Kamis (14/11), individu dapat mengklaim kompensasi kerugian akibat banjir hingga 5.000 euro dan klaim dari bisnis bisa mencapai 20.000 euro.
AFP melaporkan banyak museum tetap tutup pada Kamis. Pada hari yang sama, sirene mengindikasikan bahwa gelombang akan tetap tinggi dalam beberapa hari mendatang.
Pemilik usaha kecil dan pedagang di kota itu memikat para turis, banyak telah meninggalkan kota setelah permukaan air naik. Seorang pedagang mengatakan kepada wali kota bahwa bisnisnya bergantung pada pariwisata, tetapi kiosnya telah tersapu gelombang.
Venesia yang terdiri dari 100 pulau lebih sebetulnya mengalami banjir setiap tahunnya. Tapi, banjir tahun ini tercatat tertinggi melampaui banjir setinggi 1,94 meter pada 1966. (AP/es)
Terkini

Sabtu, 14 Desember 2019