Jalan Perbatasan Karo-Dairi Perlu Terus Dibenahi
Sabtu, 13 Januari 2018 | Dibaca 127 kali
Leonard Samosir Tinjau Kerusakan Jalan Nasional

(Analisa/alex ginting) TINJAU: Anggota DPRD Sumut, Leonard Samosir dibonceng warga mengendarai sepeda motor saat meninjau kerusakan jalan batas Karo-Dairi.
Karo, (Analisa). Anggota DPRD Sumut, Leonard Samosir meninjau kerusakan jalan nasional di perbatasan wilayah Kabupaten Karo dan Kabupaten Dairi, Kamis (11/1).
Pelebaran jalan dengan terpaksa mengorek tebing sisi jalan yang dipadati batu-batuan setinggi 10 meter sampai 15 meter sepanjang 300 meter, termasuk perbaikan irigasi dan pemasangan beronjong di lokasi bahu jalan yang longsor selama ini, serta pengaspalan jalan dengan panjang efektif proyek berkisar 1,1 Km dengan anggaran berkisar Rp15 miliar perlu ditinjau dan dievaluasi.
“Termasuk kerusakan jalan mulai dari Desa Sumbul sampai ke ujung Jembatan Lau Renun cukup parah dan sempit perlu dibenahi.
Terututama di kiri-kanan bahu jalan perlu ditimbun atau dicor, agar antara truk dapat berselisih bila datang saling berlawanan arah.” katanya.
Selama ini, penyebab macet berjam-jam setiap hari akibat kiri-kanan bahu jalan rusak dan truk yang sarat muatan tidak akan berani keluar dari badan jalan untuk menghindari truk terbalik atau jatuh ke jurang dan terjun ke sungai. Bila perbaikan kiri-kanan bahu jalan diperbaiki, selisih antar truk yang berlawanan arah dapat lewat dan kemacetan pun teratasi.
“Saya lihat kondisi jalan perbatasan Karo-Dairi relatif baik. Namun perlu dibenahi terus. Termasuk lokasi proyek yang baru diperlebar 2017 untuk tetap dibenahi mengingat ancaman longsor bebatuan dari atas bukit yang tidak terjangkau alat berat perlu diantisipasi,” kata Leonard.
Ketika meninjau kerusakan jalan itu, Leonard dibonceng warga setempat mengendarai sepeda sepeda motor menuju perbatasan Karo sampai ujung Jembatan Lau Renun, Kecamatan Sumbul, Dairi.
Selain itu, untuk memantau bagaimana hasil pelebaran jalan nasional wilayah Karo sebelum batas dengan wilayah Dairi yang anggarannya dari APBN 2017.
Longsor masih mengancam. Apalagi saat ini curah hujan masih relatif tinggi,” ujar Leonard kepada Analisa, di perbatasan Karo-Dairi didampingi sejumlah warga yang berjaga-jaga di”pintu angin” wilayah perbatasan Karo-Dairi yang selama ini rawan dengan kecelakaan mau pun terjadi bencana alam longsor dari tebing jalan atau dari bahu jalan ke jurang.
Sebelumnya, PPK 03 Kabanjahe Satker Wilayah I Balai Besar Penanganan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut, Sri Nanda Hasian Harahap melalui koordinator lapangan (Korlap) Freddy Aziz M Siburian kepada Analisa, belum lama ini di Kabanjahe mengatakan, anggaran proyek sebesar Rp14 miliar lebih dengan volume efektif 1,7 Km, penyempitan berkisar 600 meter arah ke Sidikalang dan 1,1 Km efektif longsoran dengan pengaspalan dan juga pembetonan. (alex)
Terkini

Kamis, 19 April 2018